Project Manajemen


Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management)

Manjemen Waktu Proyek (Project Time Management) merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses-proses sehingga memastikan waktu penyelesaian dari proyek.
Project time management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu proyek itu tidak mudah
Ada 6 proses utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :
·         Define Activities
·         Sequence Activities
·         Estimate Activity Resources
·         Estimate Activity Duration
·         Develop Schedule
·         Control Schedule

·         Define Activities
Define Activities : Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan project deliverable.
Define Activities Inputs : Schedule Management Plan, Scope Baseline, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Define Activities Tools and Techniques : Decomposition, Rolling Wave Planning, Expert  Judgment. 
Define Activities Outputs : Activity list, Activity Attributes, Milestone List.  

·         Sequence Activities
Sequence Activities : Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan-hubungan antara aktivitas-aktivitas proyek.
Sequence Activities Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attribute, Milestones List, Project Scope Statement, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Sequence Activities Tools and Techniques : Precedence Diagramming Method (PDM), Dependency determination, Lead and Legs.
Sequence Activities Outputs : Project Schedule Network Diagram, Project Document Update.

.

·         Estimate Activity Resources
Estimate Activity Resources : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Resources Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Resource Calendars, Risk Register, Activity Cost Estimates, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Estimate Activity Resources Tools and Techniques : Expert Judgment, Alternatives Analysis, Published Estimating Data, Bottom-up Estimating, Project Management Software. 
Estimate Activity Resources Outputs : Activity Resource Requirements, Resource Breakdown Structure, Project documents updates.

·         Estimate Activity Duration
Estimate Activity Duration : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Duration Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Project Scope Statement, Risk Register, Resource Breakdown Structure, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Estimate Activity Duration Tools and Techniques : Expert Judgement, Analogous Estimating, Parametric Estimating, Three-Point Estimating, Group Decision-Making Techniques, Reserve Analysis.
Estimate Activity Duration Outputs : Activity Duration Estimates, Project Documents Updates.

·         Develop Schedule
Develop Schedule : Menganalisis urut-urutan (sequence) jadwal, perkiraan sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun jadwal proyek.
Develop Schedule Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Project Schedule Network Diagrams, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Activity Duration Estimates, Project Scope Statement, Risk Register, Project Staff Assignments, Resource Breakdown Structure, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Develop Schedule Tools and Techniques : Schedule Network Analysis, Critical Path Method, Critical Chain Method, Resource Optimization Techniques, Modeling techniques, Leads and Lags, Schedule Compression,  Scheduling tool.
Develop Schedule Outputs : Schedule Baseline, Project Schedule, Schedule Data, Project Calendars, Project Management Plan Updates, Project Documents Updates.

·         Control Schedule
Control Schedule :  Mengendalikan dan mengelola perubahan-perubahan pada jadwal proyek.
Control Schedule Inputs : Project Management Plan, Project Schedule, Work Performance Data, Projects Calendar, Schedule Data, Organizational Process Update.
Control Schedule Tools And Techniques : Performance Review, Project Management Software, Resource Optimization Technique, Modeling Technique.
Control Schedule Outputs : Work Performance Information, Schedule Forecasts, Change Requests, Project, Management Plan Updates, Project Document Updates, Organizational Process Assets Updates. 



Manajemen Integrasi

Integration manajemen merupakan unsur manajemen proyek yang mengkoordinasikan semua aspek proyek. Proyek integrasi, ketika dilakukan dengan benar, akan menghasilkan segala poses dari proyek berjalan lancar. Integrasi manajemen akan menghasilkan serangkaian tujuan yang menghasilkan. Hasil ini termasuk chart proyek, rencana proyek, dan awal dari pernyataan ruang lingkup proyek. Di bawah ini adalah ringkasan dari apa yang melibatkan manajemen proyek integrasi.

Integrasi Manajemen Proyek
• Risiko Kondisi
1.     perencanaan yang tidak memadai, integrasi atau alokasi sumber daya
2.     Kurangnya tujuan yang jelas dan indikator kunci keberhasilan
3.     Kurangnya manajemen proyek secara menyeluruh
4.     tidak memadai atau kurangnya tinjauan siklus hidup proyek

• Resiko akibat Event
1.     Tidak adanya atau mulai akhir manajemen proyek terpadu
2.     Classic manajemen proyek kegagalan dan kekacauan
3.     Kecelakaan Proyek
4.     berhenti bekerja


Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik
1. Manajer Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
2. Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
3. Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
4. Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface 
5. Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek

Proses dan overview Project Integration Management


Sembilan proses project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini:

• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.


• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.

• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.

• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.

• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,danpenyelesaian administratif.

• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.

• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.

• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan

Kerangka kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah rencana proyek

Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal.



Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.

Analisis Stakeholder dan contohnya.



STAKEHOLDERS ANALYSIS
• Dokumen stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan
1. nama dan organisasi stakeholder
2. peranannya dalam proyek
3. fakta-fakta unik mengenai stakeholder
4. level keterlibatannya dan
5. ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholde

KETRAMPILAN PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
1. Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar
2. Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
3. Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek


INTEGRATED CHANGE CONTROL

• Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle

• Tujuan utama pengendalian perubahan
1. Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality).
2. Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
3. Mengelola perubahan yang terjadi





CHANGE CONTROL BOARD


1. Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
2. Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi.
3. Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.

MANAJEMEN KONFIGURASI
1. Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
2. Berkonsentrasi pada identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik produk
3. Spesialis manajemen konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
4. konfigurasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.
Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan, tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses.
Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
• Inisiasi Proyek
• Perencanaan Proyek
• Eksekusi Proyek
• Kontrol Proyek
• Penutupan/akhir proyek




Pengertian Project Scope Management
Project Scope Management adalah acuan semua pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk proyek, beserta proses-proses yang dilakukan untuk membuat produk yang dimaksud. Project Scope Management atau Batasan Proyek mendefinisikan apa yang akan dikerjakan atau apa yang tidak akan dikerjakan dalam sebuah proyek.
Proses Projeck Scope Management

·   Scope planning : menentukan bagai mana ruang lingkup akan ditentukan, diperifikasi, dan dikendalikan.
·   Scope definition: menelaah project charter dan pernyataan ruang lingkup awal dan menambahkan informasi lebih lanjut sebagai persyaratan yang dikembangkan dan perubahan permintaan tersebut disetujui.
·   Membuat WBS:mengelompokkan penyampaian proyek besar menjadi lebih kecil, komponen lebih mudah ditangani.
·  Scope verivikasi : penerimaan mempormalkan ruang lingkup proyek.
·  Scope Control : Pengendalian perubahan ruang lingkup proyek.

Inisialisasi Proyek : Rencana strategis dan pemilihan proyek

  Perencanaan strategis meliputi penentuan tujuan jangka panjang, memprediksi tren masa depan, dan proyeksi kebutuhan produk dan layanan baru.
·  Organisasi sering melakukan analisis SWOT.
·  Identifikasi proyek potensial.
·   Gunakan metode realistis untuk memilih proyek yang sedang dikerjakan.
·    Merumuskan inialisasi proyek dengan mengeluarkan project charter.

Mengapa perusahaan investasi pada IT
·  Hal ini sering sulit untuk memberikan justifikasi yang kuat untuk berbagai proyek IT. Tetapi semua orang setuju mereka memiliki nilai tinggi
·  Lebih baik menghitung mas karat dari pada menghitung sen dengan tepat.
·   Kriteria yang penting untuk proyek yaitu : ada kebutuhan untuk proyek tersebut seperti dana yang tersedia cukup dan dana yang kuat akan membuat proyek tersebut berhasil.

Identifikasi Proyek Potensial
a. Kebanyakan organisasi mengikuti proses perencanaan dalam memilih proyek IT
b. Membangun Rencana strategis IT berdasarkan rencana strategis organisasi secara menyeluruh.
c. Analisis Area Bisnis
d. Mendefinisikan proyek yang potensial
e. Memilih proyek IT dan menempatkan sumber daya yang dibutuhkan

Analisis Finansial
Didalam analisis dibutuhkan pertimbangan finansial yang merupakan hal terpenting dalam pemilihan proyek.
Sehingga dibutuhkan metode – metode dalam melakukan pertimbangan tersebut yang terdiri dari :
a. Net Present Value (NPV) analysis
b. Return on Investment (ROI)
c. Payback analysis

Weighted Scoring Model
Adalah tool yang dapat memberikan proses yang sistematis dalam memilih proyek berdasarkan beberapa kriteria.
1. Identifikasi kriteria yang penting
2. Tentukan bobot pada setiap kriteria
3. Tentukan score pada tiap kriteria
4. Kalikan score terhadap kriteria untuk memperoleh bobot total
5. Makin tinggi bobot total makin baik proyek yang didapatkan.

Balanced Scorecard
Scorecard yang seimbang adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.
Balanced Scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional Tapi ukuran finansial menceritakan kisah tentang peristiwa masa lalu, cerita yang memadai untuk perusahaan abad industri di mana investasi dalam kapabilitas jangka panjang dan hubungan dengan pelanggan tidak penting untuk keberhasilan.. Langkah-langkah keuangan tidak memadai, namun , untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan perusahaan bahwa informasi usia harus membuat untuk menciptakan nilai masa depan melalui investasi pada pelanggan, pemasok, karyawan, proses, teknologi, dan inovasi.

Prinsip dasar pembentukan WBS
Sebuah karya breakdown structure (WBS) adalah proses untuk menentukan akhir dan produk antara suatu proyek dan hubungan mereka. Umumnya, WBS menggunakan diagram pohon / struktur diagram untuk menunjukkan keseluruhan resolusi persyaratan menjadi semakin tingginya tingkat detail. WBS memungkinkan sebuah tim untuk mencapai persyaratan umum oleh partisi tugas besar ke dalam komponen yang lebih kecil dan berfokus pada pekerjaan yang dapat lebih mudah dilakukan.
WBS menangkap semua elemen dari sebuah proyek di teratur. Meruntuhkan besar, proyek-proyek yang kompleks menjadi bagian proyek yang lebih kecil memberikan kerangka kerja yang lebih baik untuk mengatur dan mengelola proyek. WBS dapat memfasilitasi alokasi sumber daya, tugas tugas, tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian proyek. WBS adalah yang digunakan pada awal proyek untuk menetapkan cakupan, perkiraan biaya dan mengatur jadwal GanttDalam menggunakan WBS, penting bahwa proyek tidak dipecah menjadi terlalu banyak detail seperti yang dapat mengarah pada mikro manajemen. Sebaliknya, terlalu sedikit detail dapat mengakibatkan tugas-tugas yang terlalu besar untuk mengelola secara efektif. WBS dapat disajikan dalam sebuah daftar tabel, daftar tugas yang menjorok sebagai bagian dari bagan Gantt atau dalam pohon hirarki. Lebih sering WBS terdaftar dalam hirarki pohon yang menangkap kiriman dan tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian proyek.

Scope Verification dan Scope Change Control
·         Scope Vertifications
Melibatkan persetujuan formal dari project scope yang diselesaikan oleh stakeholders. Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada pelangaran. Untuk menerima persetujuan formal dari project scope, tim proyek harus membuat dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan prosedur untuk menevaluasi jika proyek sudah diselesaikan dengan benar dan menimbulkan kepuasan. Untuk mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan yang dapat memastikan project scope.

·         Scope Control
Scope Contro melibatkan peraturan perubahan untuk project scope. Pengguna sering tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau fungsi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang tidak yakin bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki keterkaitan dengan teknologi yang terus berubah.
Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari proyek

Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management)
Manjemen Waktu Proyek (Project Time Management) merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses-proses sehingga memastikan waktu penyelesaian dari proyek.
Project time management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu proyek itu tidak mudah
Ada 6 proses utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :
Define Activities
Sequence Activities
Estimate Activity Resources
Estimate Activity Duration
Develop Schedule
Control Schedule

Define Activities
Define Activities : Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan project deliverable.
Define Activities Inputs : Schedule Management Plan, Scope Baseline, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Define Activities Tools and Techniques : Decomposition, Rolling Wave Planning, Expert  Judgment. 
Define Activities Outputs : Activity list, Activity Attributes, Milestone List.  

Sequence Activities
Sequence Activities : Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan-hubungan antara aktivitas-aktivitas proyek.
Sequence Activities Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attribute, Milestones List, Project Scope Statement, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Sequence Activities Tools and Techniques : Precedence Diagramming Method (PDM), Dependency determination, Lead and Legs.
Sequence Activities Outputs : Project Schedule Network Diagram, Project Document Update.

Estimate Activity Resources
Estimate Activity Resources : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Resources Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Resource Calendars, Risk Register, Activity Cost Estimates, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Estimate Activity Resources Tools and Techniques : Expert Judgment, Alternatives Analysis, Published Estimating Data, Bottom-up Estimating, Project Management Software. 
Estimate Activity Resources Outputs : Activity Resource Requirements, Resource Breakdown Structure, Project documents updates.

Estimate Activity Duration
Estimate Activity Duration : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Duration Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Project Scope Statement, Risk Register, Resource Breakdown Structure, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets. 
Estimate Activity Duration Tools and Techniques : Expert Judgement, Analogous Estimating, Parametric Estimating, Three-Point Estimating, Group Decision-Making Techniques, Reserve Analysis.
Estimate Activity Duration Outputs : Activity Duration Estimates, Project Documents Updates.

Develop Schedule
Develop Schedule : Menganalisis urut-urutan (sequence) jadwal, perkiraan sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun jadwal proyek.
Develop Schedule Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity Attributes, Project Schedule Network Diagrams, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Activity Duration Estimates, Project Scope Statement, Risk Register, Project Staff Assignments, Resource Breakdown Structure, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Develop Schedule Tools and Techniques : Schedule Network Analysis, Critical Path Method, Critical Chain Method, Resource Optimization Techniques, Modeling techniques, Leads and Lags, Schedule Compression,  Scheduling tool.
Develop Schedule Outputs : Schedule Baseline, Project Schedule, Schedule Data, Project Calendars, Project Management Plan Updates, Project Documents Updates.

Control Schedule
Control Schedule :  Mengendalikan dan mengelola perubahan-perubahan pada jadwal proyek.
Control Schedule Inputs : Project Management Plan, Project Schedule, Work Performance Data, Projects Calendar, Schedule Data, Organizational Process Update.
Control Schedule Tools And Techniques : Performance Review, Project Management Software, Resource Optimization Technique, Modeling Technique.
Control Schedule Outputs : Work Performance Information, Schedule Forecasts, Change Requests, Project, Management Plan Updates, Project Document Updates, Organizational Process Assets Updates. 


Komentar

Postingan Populer