Project Manajemen
Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
Manjemen Waktu Proyek (Project Time Management) merupakan
suatu kegiatan yang melibatkan proses-proses sehingga memastikan waktu
penyelesaian dari proyek.
Project time management dapat diartikan secara sederhana,
melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari
proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu proyek itu tidak mudah
Ada 6 proses utama yang dilibatkan dalam project time
management yaitu :
·
Define Activities
·
Sequence Activities
·
Estimate Activity Resources
·
Estimate Activity Duration
·
Develop Schedule
·
Control Schedule
·
Define Activities
Define Activities : Mengidentiļ¬kasi aktivitas-aktivitas yang
perlu dilaksanakan oleh anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan
project deliverable.
Define Activities Inputs : Schedule Management Plan, Scope
Baseline, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Define Activities Tools and Techniques : Decomposition,
Rolling Wave Planning, Expert Judgment.
Define Activities Outputs : Activity list, Activity
Attributes, Milestone List.
·
Sequence Activities
Sequence Activities : Mengidentiļ¬kasi dan mendokumentasikan
hubungan-hubungan antara aktivitas-aktivitas proyek.
Sequence Activities Inputs : Schedule Management Plan,
Activity List, Activity Attribute, Milestones List, Project Scope
Statement, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process
Assets.
Sequence Activities Tools and Techniques : Precedence
Diagramming Method (PDM), Dependency determination, Lead and Legs.
Sequence Activities Outputs : Project Schedule Network
Diagram, Project Document Update.
.
·
Estimate Activity Resources
Estimate Activity Resources : Memperkirakan berapa banyak
satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Resources Inputs : Schedule Management
Plan, Activity List, Activity Attributes, Resource Calendars, Risk Register,
Activity Cost Estimates, Enterprise Environmental Factors, Organizational
Process Assets.
Estimate Activity Resources Tools and Techniques : Expert
Judgment, Alternatives Analysis, Published Estimating Data, Bottom-up
Estimating, Project Management Software.
Estimate Activity Resources Outputs : Activity Resource
Requirements, Resource Breakdown Structure, Project documents updates.
·
Estimate Activity Duration
Estimate Activity Duration : Memperkirakan berapa banyak
satuan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate Activity Duration Inputs : Schedule Management
Plan, Activity List, Activity Attributes, Activity Resource Requirements,
Resource Calendars, Project Scope Statement, Risk Register, Resource Breakdown
Structure, Enterprise Environmental Factors, Organizational Process
Assets.
Estimate Activity Duration Tools and Techniques : Expert
Judgement, Analogous Estimating, Parametric Estimating, Three-Point Estimating,
Group Decision-Making Techniques, Reserve Analysis.
Estimate Activity Duration Outputs : Activity Duration
Estimates, Project Documents Updates.
·
Develop Schedule
Develop Schedule : Menganalisis urut-urutan (sequence)
jadwal, perkiraan sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun jadwal
proyek.
Develop Schedule Inputs : Schedule Management
Plan, Activity List, Activity Attributes, Project Schedule Network
Diagrams, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Activity Duration
Estimates, Project Scope Statement, Risk Register, Project Staff
Assignments, Resource Breakdown Structure, Enterprise Environmental
Factors, Organizational Process Assets.
Develop Schedule Tools and Techniques : Schedule Network
Analysis, Critical Path Method, Critical Chain Method, Resource Optimization
Techniques, Modeling techniques, Leads and Lags, Schedule Compression,
Scheduling tool.
Develop Schedule Outputs : Schedule Baseline, Project Schedule,
Schedule Data, Project Calendars, Project Management Plan Updates, Project
Documents Updates.
·
Control Schedule
Control Schedule : Mengendalikan dan mengelola
perubahan-perubahan pada jadwal proyek.
Control Schedule Inputs : Project Management Plan, Project
Schedule, Work Performance Data, Projects Calendar, Schedule Data,
Organizational Process Update.
Control Schedule Tools And Techniques : Performance Review,
Project Management Software, Resource Optimization Technique, Modeling
Technique.
Control Schedule Outputs : Work Performance Information,
Schedule Forecasts, Change Requests, Project, Management Plan Updates, Project
Document Updates, Organizational Process Assets Updates.
Manajemen
Integrasi
Integration
manajemen merupakan unsur manajemen proyek yang mengkoordinasikan semua
aspek proyek. Proyek integrasi, ketika dilakukan dengan benar, akan
menghasilkan segala poses dari proyek berjalan lancar. Integrasi manajemen akan
menghasilkan serangkaian tujuan yang menghasilkan. Hasil ini termasuk chart
proyek, rencana proyek, dan awal dari pernyataan ruang lingkup proyek. Di bawah
ini adalah ringkasan dari apa yang melibatkan manajemen proyek integrasi.
Integrasi
Manajemen Proyek
•
Risiko Kondisi
1. perencanaan
yang tidak memadai, integrasi atau alokasi sumber daya
2. Kurangnya
tujuan yang jelas dan indikator kunci keberhasilan
3. Kurangnya
manajemen proyek secara menyeluruh
4. tidak
memadai atau kurangnya tinjauan siklus hidup proyek
•
Resiko akibat Event
1. Tidak
adanya atau mulai akhir manajemen proyek terpadu
2. Classic
manajemen proyek kegagalan dan kekacauan
3. Kecelakaan
Proyek
4. berhenti
bekerja
Kunci
sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang baik
1. Manajer
Proyek harus mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life
cycle berlangsung
2.
Kebanyakan manajer proyek terlalu berfokus pada halhal yang detail tetapi
melupakan big picture dari proyek yang sedang dikerjakan
3.
Manajemen Integrasi Proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
4.
Manajemen Integrasi Proyek: termasuk Interface
5.
Management (identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen
dalam proyek
Proses
dan overview Project Integration Management
Sembilan
proses project integration management dapat menjelaskan bidang ilmu dan
berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut pandang
komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan menjadi
sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini:
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,danpenyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja,danpenyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan
Kerangka
kerja integrasi manajemen proyek. Pengembangan, atribut, dan elemen umum dari sebuah
rencana proyek
Berpikir
tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan gagasan-gagasan dalam sebuah
kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi sebuah proyek, semakin mudah
perencana proyek merunut semua aktivitas yang berjalan dalam rentang waktu
pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan. Berawal dari tahap inilah,
suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya konsepsi dituangkan dalam
sebuah perencanaan yang biasanya berbentukproposal.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalammanajemenproyek.
Analisis
Stakeholder dan contohnya.
STAKEHOLDERS ANALYSIS
• Dokumen stakeholder analysis merupakan dokumen yang penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder berkaitan dengan
1. nama dan organisasi stakeholder
2. peranannya dalam proyek
3. fakta-fakta unik mengenai stakeholder
4. level keterlibatannya dan
5. ketertarikannya akan proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholde
KETRAMPILAN
PENTING DALAM EKSEKUSI PROYEK
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
1. Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar
2. Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
3. Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
1. Work Authorization System: menjamin orang yang memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan urutan yanag benar
2. Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
3. Project Management Software: perangkat lunak khusus yang digunakan dalam manajemen proyek
INTEGRATED
CHANGE CONTROL
• Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle
• Tujuan utama pengendalian perubahan
1. Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality).
2. Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
3. Mengelola perubahan yang terjadi
• Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengelola perubahan selama project life cycle
• Tujuan utama pengendalian perubahan
1. Memperhitungkan faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality).
2. Menentukan apakah perubahan sudah terjadi
3. Mengelola perubahan yang terjadi
CHANGE
CONTROL BOARD
1. Kelompok formal dari orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan, mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang disetujui.
2. Anggota CCB biasanya terdiri} atas stakeholders dari keseluruhan organisasi.
3. Masalah yang dihadapi: CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh waktu yang telah disepakat.
MANAJEMEN
KONFIGURASI
1. Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
2. Berkonsentrasi pada identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik produk
3. Spesialis manajemen konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
4. konfigurasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.
Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan, tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses.
Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
• Inisiasi Proyek
• Perencanaan Proyek
• Eksekusi Proyek
• Kontrol Proyek
• Penutupan/akhir proyek
1. Cara menjamin bahwa deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
2. Berkonsentrasi pada identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan desain fisik produk
3. Spesialis manajemen konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
4. konfigurasi, mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement.
Grup Proses Manajemen Proyek
Dalam Manajemen Proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan, tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu group proses.
Dalam manajemen proyek terdapat 5 group proses yaitu :
• Inisiasi Proyek
• Perencanaan Proyek
• Eksekusi Proyek
• Kontrol Proyek
• Penutupan/akhir proyek
Pengertian
Project Scope Management
Project
Scope Management adalah acuan semua pekerjaan yang termasuk harus
dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk proyek, beserta proses-proses yang
dilakukan untuk membuat produk yang dimaksud. Project Scope
Management atau Batasan Proyek mendefinisikan apa yang akan
dikerjakan atau apa yang tidak akan dikerjakan dalam sebuah proyek.
Proses
Projeck Scope Management
· Scope
planning : menentukan bagai mana ruang lingkup akan ditentukan, diperifikasi,
dan dikendalikan.
· Scope
definition: menelaah project charter dan pernyataan ruang lingkup awal dan
menambahkan informasi lebih lanjut sebagai persyaratan yang dikembangkan dan
perubahan permintaan tersebut disetujui.
· Membuat
WBS:mengelompokkan penyampaian proyek besar menjadi lebih kecil, komponen lebih
mudah ditangani.
· Scope
verivikasi : penerimaan mempormalkan ruang lingkup proyek.
· Scope
Control : Pengendalian perubahan ruang lingkup proyek.
Inisialisasi
Proyek : Rencana strategis dan pemilihan proyek
Perencanaan
strategis meliputi penentuan tujuan jangka panjang, memprediksi tren masa
depan, dan proyeksi kebutuhan produk dan layanan baru.
· Organisasi
sering melakukan analisis SWOT.
· Identifikasi
proyek potensial.
· Gunakan
metode realistis untuk memilih proyek yang sedang dikerjakan.
· Merumuskan
inialisasi proyek dengan mengeluarkan project charter.
Mengapa
perusahaan investasi pada IT
· Hal
ini sering sulit untuk memberikan justifikasi yang kuat untuk berbagai proyek
IT. Tetapi semua orang setuju mereka memiliki nilai tinggi
· Lebih
baik menghitung mas karat dari pada menghitung sen dengan tepat.
· Kriteria
yang penting untuk proyek yaitu : ada kebutuhan untuk proyek tersebut seperti
dana yang tersedia cukup dan dana yang kuat akan membuat proyek tersebut
berhasil.
Identifikasi
Proyek Potensial
a.
Kebanyakan organisasi mengikuti proses perencanaan dalam memilih proyek IT
b.
Membangun Rencana strategis IT berdasarkan rencana strategis organisasi secara
menyeluruh.
c.
Analisis Area Bisnis
d.
Mendefinisikan proyek yang potensial
e.
Memilih proyek IT dan menempatkan sumber daya yang dibutuhkan
Analisis
Finansial
Didalam
analisis dibutuhkan pertimbangan finansial yang merupakan hal terpenting dalam
pemilihan proyek.
Sehingga
dibutuhkan metode – metode dalam melakukan pertimbangan tersebut yang terdiri
dari :
a. Net
Present Value (NPV) analysis
b. Return
on Investment (ROI)
c. Payback
analysis
Weighted
Scoring Model
Adalah
tool yang dapat memberikan proses yang sistematis dalam memilih proyek
berdasarkan beberapa kriteria.
1. Identifikasi
kriteria yang penting
2. Tentukan
bobot pada setiap kriteria
3. Tentukan
score pada tiap kriteria
4. Kalikan
score terhadap kriteria untuk memperoleh bobot total
5. Makin
tinggi bobot total makin baik proyek yang didapatkan.
Balanced
Scorecard
Scorecard
yang seimbang adalah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan
secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah, dan organisasi nirlaba
di seluruh dunia untuk menyelaraskan kegiatan usaha dengan visi dan strategi
organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan memantau
kinerja organisasi terhadap strategis tujuan.
Balanced
Scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial tradisional Tapi ukuran
finansial menceritakan kisah tentang peristiwa masa lalu, cerita yang memadai
untuk perusahaan abad industri di mana investasi dalam kapabilitas jangka
panjang dan hubungan dengan pelanggan tidak penting untuk keberhasilan..
Langkah-langkah keuangan tidak memadai, namun , untuk menuntun dan
mengevaluasi perjalanan perusahaan bahwa informasi usia harus membuat untuk
menciptakan nilai masa depan melalui investasi pada pelanggan, pemasok,
karyawan, proses, teknologi, dan inovasi.
Prinsip
dasar pembentukan WBS
Sebuah
karya breakdown structure (WBS) adalah proses untuk menentukan akhir dan produk
antara suatu proyek dan hubungan mereka. Umumnya, WBS menggunakan diagram pohon
/ struktur diagram untuk menunjukkan keseluruhan resolusi persyaratan menjadi
semakin tingginya tingkat detail. WBS memungkinkan sebuah tim untuk mencapai
persyaratan umum oleh partisi tugas besar ke dalam komponen yang lebih kecil
dan berfokus pada pekerjaan yang dapat lebih mudah dilakukan.
WBS
menangkap semua elemen dari sebuah proyek di teratur. Meruntuhkan besar,
proyek-proyek yang kompleks menjadi bagian proyek yang lebih kecil memberikan
kerangka kerja yang lebih baik untuk mengatur dan mengelola proyek. WBS dapat memfasilitasi
alokasi sumber daya, tugas tugas, tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian
proyek. WBS adalah yang digunakan pada awal proyek untuk menetapkan cakupan,
perkiraan biaya dan mengatur jadwal GanttDalam menggunakan WBS, penting bahwa
proyek tidak dipecah menjadi terlalu banyak detail seperti yang dapat mengarah
pada mikro manajemen. Sebaliknya, terlalu sedikit detail dapat mengakibatkan
tugas-tugas yang terlalu besar untuk mengelola secara efektif. WBS dapat
disajikan dalam sebuah daftar tabel, daftar tugas yang menjorok sebagai bagian
dari bagan Gantt atau dalam pohon hirarki. Lebih sering WBS terdaftar dalam
hirarki pohon yang menangkap kiriman dan tugas-tugas yang diperlukan untuk
mencapai penyelesaian proyek.
Scope
Verification dan Scope Change Control
· Scope
Vertifications
Melibatkan
persetujuan formal dari project scope yang diselesaikan oleh stakeholders.
Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada pelangaran.
Untuk menerima persetujuan formal dari project scope, tim proyek harus membuat
dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan prosedur untuk menevaluasi jika
proyek sudah diselesaikan dengan benar dan menimbulkan kepuasan. Untuk
mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan yang dapat
memastikan project scope.
· Scope
Control
Scope
Contro melibatkan peraturan perubahan untuk project scope. Pengguna sering
tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau fungsi apa yang
dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang tidak yakin
bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki keterkaitan
dengan teknologi yang terus berubah.
Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari proyek
Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan dari project scope sebagai progress dari proyek
Manajemen
Waktu Proyek (Project Time Management)
Manjemen
Waktu Proyek (Project Time Management) merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
proses-proses sehingga memastikan waktu penyelesaian dari proyek.
Project
time management dapat diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang
dibutuhkan untuk memastikan waktu penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun,
mencapai waktu penyelesaian suatu proyek itu tidak mudah
Ada
6 proses utama yang dilibatkan dalam project time management yaitu :
Define
Activities
Sequence
Activities
Estimate
Activity Resources
Estimate
Activity Duration
Develop
Schedule
Control
Schedule
Define
Activities
Define
Activities : Mengidentiļ¬kasi aktivitas-aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh
anggota tim proyek dan stakeholder untuk menghasilkan project deliverable.
Define
Activities Inputs : Schedule Management Plan, Scope Baseline, Enterprise
Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Define
Activities Tools and Techniques : Decomposition, Rolling Wave Planning,
Expert Judgment.
Define
Activities Outputs : Activity list, Activity Attributes, Milestone
List.
Sequence
Activities
Sequence
Activities : Mengidentiļ¬kasi dan mendokumentasikan hubungan-hubungan antara
aktivitas-aktivitas proyek.
Sequence
Activities Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity
Attribute, Milestones List, Project Scope Statement, Enterprise
Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Sequence
Activities Tools and Techniques : Precedence Diagramming Method
(PDM), Dependency determination, Lead and Legs.
Sequence
Activities Outputs : Project Schedule Network Diagram, Project Document
Update.
Estimate
Activity Resources
Estimate
Activity Resources : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate
Activity Resources Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity
Attributes, Resource Calendars, Risk Register, Activity Cost Estimates,
Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Estimate
Activity Resources Tools and Techniques : Expert Judgment, Alternatives
Analysis, Published Estimating Data, Bottom-up Estimating, Project Management
Software.
Estimate
Activity Resources Outputs : Activity Resource Requirements, Resource Breakdown
Structure, Project documents updates.
Estimate
Activity Duration
Estimate
Activity Duration : Memperkirakan berapa banyak satuan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan tiap aktivitas.
Estimate
Activity Duration Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity
Attributes, Activity Resource Requirements, Resource Calendars, Project Scope
Statement, Risk Register, Resource Breakdown Structure, Enterprise
Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Estimate
Activity Duration Tools and Techniques : Expert Judgement, Analogous
Estimating, Parametric Estimating, Three-Point Estimating, Group
Decision-Making Techniques, Reserve Analysis.
Estimate
Activity Duration Outputs : Activity Duration Estimates, Project Documents
Updates.
Develop
Schedule
Develop
Schedule : Menganalisis urut-urutan (sequence) jadwal, perkiraan sumber daya
dan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun jadwal proyek.
Develop
Schedule Inputs : Schedule Management Plan, Activity List, Activity
Attributes, Project Schedule Network Diagrams, Activity Resource Requirements,
Resource Calendars, Activity Duration Estimates, Project Scope Statement, Risk
Register, Project Staff Assignments, Resource Breakdown Structure,
Enterprise Environmental Factors, Organizational Process Assets.
Develop
Schedule Tools and Techniques : Schedule Network Analysis, Critical Path
Method, Critical Chain Method, Resource Optimization Techniques, Modeling
techniques, Leads and Lags, Schedule Compression, Scheduling tool.
Develop
Schedule Outputs : Schedule Baseline, Project Schedule, Schedule Data, Project
Calendars, Project Management Plan Updates, Project Documents Updates.
Control
Schedule
Control
Schedule : Mengendalikan dan mengelola perubahan-perubahan pada jadwal
proyek.
Control
Schedule Inputs : Project Management Plan, Project Schedule, Work Performance
Data, Projects Calendar, Schedule Data, Organizational Process Update.
Control
Schedule Tools And Techniques : Performance Review, Project Management
Software, Resource Optimization Technique, Modeling Technique.
Control
Schedule Outputs : Work Performance Information, Schedule Forecasts, Change
Requests, Project, Management Plan Updates, Project Document Updates,
Organizational Process Assets Updates.
Komentar
Posting Komentar